Sabtu, September 27, 2025

Evaluasi Program Transmigrasi di Sula, Tim Ekspedisi Patriot dari UI dan ITS Kunjungi Pulau Mangoli

Must read

Sanana, Ufuktimur.com– Tim Patriot Pulau Mangole dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan melakukan kunjungan ke Kepulauan Sula, Jumat (12/9/2025)

Kedatangan tim ini disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Sula, Mukhlis Soamole.

Ekspedisi Patriot Pulau Mangole dijadwalkan berlangsung selama beberapa bulan, dengan fokus pada evaluasi program transmigrasi, pemetaan sumber daya, dokumentasi budaya lokal, serta kajian lingkungan hidup. Hasil dari kegiatan ini akan dipublikasikan dalam bentuk laporan penelitian dan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah pusat dan daerah.

Tim ini kemudian menggelar pertemuan dengan dengan pemerintah daerah yang dipimpin oleh Sekda, Muklis Soamole. Dalam pertemuan itu, Ketua Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia, Prof, Manneke Budiman menjelaskan tujuan utama ekspedisi ini adalah untuk melakukan penelitian multidisiplin di Pulau Mangole yang meliputi aspek sosial, budaya, lingkungan, hingga potensi pengembangan ekonomi berkelanjutan yang diharapkan dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Kata dia, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah.

“Ekspedisi ini tidak hanya untuk kepentingan akademik, tetapi juga untuk menghasilkan rekomendasi berbasis riset yang bermanfaat bagi masyarakat Kepulauan Sula, khususnya Pulau Mangole,” ujarnya.

Ia menyempatkan, Ekspedisi ini bagian dari upaya Kementerian Transmigrasi bersama perguruan tinggi untuk mendukung pembangunan daerah.

“Kami ingin melakukan riset kebijakan dan evaluasi program transmigrasi yang telah berjalan selama ini, sehingga kebijakan yang dihasilkan di kemudian hari tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kepulauan Sula, khususnya di Pulau Mangole,” ujarnya.

Terpisah, Sekda Kepulauan Sula, Mukhlis Soamole menyambut positif kegiatan ekspedisi ini dan menegaskan dukungan pemerintah daerah. Dia mengatakan, Pulau Mangole memiliki potensi besar di bidang perkebunan, kelautan, pariwisata, dan kebudayaan.

“Kami berharap penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang konkret untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Lanjut Mukhlis, dari 300 kuota transmigran yang direncanakan ditempatkan di Pulau Mangole, hanya 90 yang terisi, dan kini tinggal 14 Kepala Keluarga yang tersisa.
“Salah satu komoditi unggulan yang menjadi harapan masyarakat agar bisa lebih dikembangkan adalah kakao yang pabriknya mulai berkembang di sini,” tutupnya. (Red)

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
Iklan Bawah
- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article