Bobong, Ufuktimur.com — Warga Desa Pancuran Kecamatan Taliabu Barat Pulau Taliabu mengeluhkan masalah PLN. Pasalnya, sebelumnya telah ada pembebasan lahan dari Pemerintah Provinsi namun hingga saat ini mesin PLN tak kunjung ada.
Keluhan warga tersebut disampaikan kepada anggota DPRD Pulau Taliabu, Edward Lowrens saat melaksanakan reses di Desa Pancuran, Sabtu (20/9/2025).
Edward mengatakan, saat melaksanakan reses di desa pancuran terdapat dua masalah yang dikeluhkan warga, pertama terkait dengan listrik. Dan kedua, terkait utang pemerintah desa terhadap warga saat pembebasan lahan kuburan.
“Yang warga sampaikan soal PLN, karena tahun 2018 lalu pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran sebesar Rp.3 miliar untuk persiapan pengadaan mesin PLN namun sampai sekarang tempatnya sudah ada tapi mesinnya tidak terlihat,” katanya kepada ufuktimur.com, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, pembebasan lahan tersebut bersamaan dengan PLN di Desa Limbo tapi Desa Limbo sudah menikmati listrik namun desa pancuran hingga saat ini belum ada. Selain itu, terkait pembebasan lahan kuburan. Kata dia, sebelumnya, pemerintah Desa Pancuran di masa Kepala Desa Ridwan Umasugi telah melakukan pembebasan lahan warga untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU). Saat itu, pemerintah desa rencana membayar lahan warga dengan harga Rp.20 juta, akan tetapi uangnya kurang Rp.10 juta sehingga meminjam uang kepada salah satu warga dan sekarang uang tersebut belum dikembalikan pemerintah Desa.
“Sampai saat ini uang yang dipinjam untuk pembebasan lahan belum juga diganti oleh pemdes Pancuran, bahkan warga yang punya uang sudah beberapa kali datang di pemdes tapi tidak direspon,” ujarnya.
Politisi PPP ini berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga tersebut. Dia akan membawa masalah ini di DPRD untuk dibahas bersama. Karena, terkait masalah desa itu mitra kerja komisi I sementara dirinya tergabung dalam komisi III.
“Kalau soal listrik nanti kami berkoordinasi dengan Pemprov terkait hal itu,” pungkasnya. (Red)