Bobong, Ufuktimur.com– Hujan mengguyur seluruh wilayah kabupaten Pulau Taliabu sejak Minggu 3 Agustus 2025 – Senin 4 Agustus 2025. Kondisi ini membuat sejumlah wilayah di kabupaten Pulau Taliabu mengalami banjir bandang.
Sejumlah wilayah di bagian Taliabu barat dan Taliabu Selatan terkena banjir. Hal ini disebakan karena beberapa sungai besar di Bagian Taliabu Barat dan Taliabu Selatan meluap hingga merambat ke perkebunan warga. Banjir seperti ini dirasakan warga berulang kali ketika tiba musim timur.
Amatan media ini, saat ini beberapa wilayah dibagian Taliabu Barat dan dan Selatan kebanjiran akibat air sungai meluap. Diantaranya, Air Lalo Desa Holbota, Air Lipumo Desa Wayo, Air Limbong Desa Goli.
Banjir tersebut membuat masyarakat mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Sebab, hasil pertanian dan perkebunan warga dibawa banjir. Sepertinya Buah kelapa, biasanya buah kepada yang dibawah air hingga puluhan ribu. Bukan hanya buah kelapa yang jatuh dari pohon namun buah kelapa yang terkumpul dan siap dikerja oleh warga pun ikut terbawa banjir. Selain itu, tanaman warga pun ikut terendam banjir.
Rifki salah satu warga mengatakan, kondisi seperti sudah berulang kali dirasakan masyarakat ketika tiba musim timur. Kata dia, biasnya musim timur berlangsung 5 sampai 6 bulan mulai dari bulan mei hingga September. Dan di musim itu, terjadi banjir 5 sampai 5 kali.
“Kalau tiba musim timur, banjir hingga merambat ke kebun warga, bahkan warga mengalami kerugian materi dengan nilai puluhan juta karena selain tanaman warga terendam banjir, buah kelapa juga ikut terbawa banjir,” katanya.
Warga lainnya, Iman menuturkan, puncak musim timur biasa terjadi di bulan Juli dan Agustus, dua bulan itu yang membuat warga banyak mengalami kerugian. Menurut dia, hal ini sudah lama terjadi di Pulau Taliabu. Karena itu, Ia meminta kepada pemerintah daerah agar dapat memperhatikan setiap aliran sungai di Pulau Taliabu, agar bisa membuat normalisasi.
“Rata – rata sungai di wilayah selatan selama ini belum pernah dilakukan normalisasi oleh Pemda, karena itu, kami minta perhatian serius Pemda. Sebab, ini berkaitan dengan nasib dan masa depan warga dan anak – anaknya di masa depan,” harapnya. (Nox)