Ternate, Ufuktimur.com — Pengurus Himpunan Mahasiswa Taliabu (HMT) Cabang Ternate menyoroti tidak jelasnya realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijanjikan PT Adidaya Tangguh kepada masyarakat Kabupaten Pulau Taliabu. Pasalnya, sejak perusahaan tersebut beroperasi selama beberapa tahun, warga belum merasakan dampak nyata dari program tanggung jawab sosial tersebut.
Ketua HMT Cabang Ternate, Anggraeni menegaskan, CSR seharusnya menjadi instrumen penting untuk memberikan kontribusi nyata bagi daerah tempat perusahaan beroperasi.
“CSR bukan sekadar formalitas atau laporan tahunan. Harus ada bukti nyata yang langsung dirasakan masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur,” ujarnya.
HMT Cabang Ternate secara kelembagaan menilai, Pulau Taliabu masih tertinggal secara infrastruktur dasar. Banyak desa kesulitan mengakses jalan layak, pelayanan kesehatan memadai, dan fasilitas pendidikan yang memadai. Peran CSR perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam menjadi krusial untuk mengurangi kesenjangan pembangunan.
“Jika perusahaan mengambil keuntungan dari bumi Taliabu, sudah sepantasnya keuntungan itu dikembalikan dalam bentuk pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
HMT memperingatkan, jika dalam waktu dekat tidak ada kejelasan dan realisasi terkait CSR PT Adidaya Tangguh, mereka siap menempuh langkah advokasi lebih keras, termasuk aksi demonstrasi di kantor perusahaan dan instansi pemerintah terkait.
“Kami ingin memastikan hak masyarakat Taliabu tidak diabaikan. CSR adalah tanggung jawab, bukan pilihan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi (PAO), Hairun Yusuf. Ia mengaku telah berulang kali meminta klarifikasi kepada pihak manajemen PT Adidaya Tangguh terkait program CSR yang telah atau akan dijalankan, namun belum mendapat jawaban memuaskan. Karena itu, dia menegaskan bahwa transparansi adalah kunci membangun kepercayaan.
“Kami minta perusahaan membuka data secara jelas, berapa anggaran CSR setiap tahun, untuk program apa, dan di desa mana direalisasikan,” tegasnya.
Untuk itu, HMT mendesak Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu mengambil peran aktif mengawasi pelaksanaan CSR perusahaan.
“Pemerintah tidak boleh diam. Harus ada mekanisme pengawasan yang jelas agar CSR tepat sasaran dan tidak berhenti di wacana,” terangnya.
Hingga berita diterbitkan, PT Adidaya Tangguh belum memberikan tanggapan resmi atas tuntutan HMT Cabang Ternate. (Nox)