Bobong, Ufuktimur.com — Semenjak dilantik menjadi Bupati pada 26 Mei 2025 lalu, Bupati Pulau Taliabu, Sashabila Mus terhitung belum cukup 10 hari berkantor di Daerah.
Bupati, Sashabila lebih memilih tinggal di Jakarta dibanding Pulau Taliabu yang Ia pimpin. Padahal, saat ini masyarakat Pulau Taliabu sangat membutuhkan kebijakan nyata bupati terkait dengan pembangunan Infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan.
Sayangnya, Bupati Taliabu sepertinya tidak pekah dengan pembangunan di Taliabu. Kondisi ini terlihat jelas saat ini. Pasalnya, hingga menjelang Desember ini belum ada satupun pembangunan fisik yang dilaksanakan. Ini dibuktikan dengan kepergian Bupati yang sudah tiga bulan tidak pernah kembali ke Taliabu. Bupati meninggalkan Punya Taliabu sejak 21 Agustus 2025 Hingga 22 November ini, Ia juga belum kembali. Terhitung 92 hari Bupati tinggalkan daerah.
Sementara itu, kebutuhan dasar seperti jalan, jembatan, listrik masih jauh dari perhatian Pemerintah Daerah. Sebut saja jalan dan jembatan di Ibu Kota Kabupaten, hampir semua telah rusak dan berlubang.
Amatan media ini, Sabtu, terdapat sejumlah titik jalan yang rusak parah. diantaranya, Jalan menuju pasar Tradisional Bobong, jalan Depan SMA Negeri 1 Pulau Taliabu, jalan di samping Kantor BPJS Kesehatan, jalan akses Wayo Talo, jalan Dusun Salengah tepatnya di samping Bank Maluku, jalan utama Dusun Salengah menuju Taman Fangahu, jalan depan Koramil, Desa pertigaan PLN, jalan tengah Dusun Fangahu dari Jembatan sampai di ujung Eks Kantor Kesbangpol dan masih banyak titik lagi yang rusak. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat Taliabu.
Beberapa masyarakat Bobong dan Wayo mengeluhkan hal ini. Ardi salah satu warga kepada Ufuktimur.com Minggu, (22/10/2025) mempertanyakan keseriusan Bupati untuk membangun Pulau Taliabu. Karena hingga saat ini, terkesan kalau Bupati tidak serius bangunan Taliabu.
“Bupati ini, sebenarnya mau bangun Taliabu atau hanya mau cari doi (Uang) di Taliabu?,” ujarnya dengan penuh tanya.
Ari, Warga lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, Bupati seharusnya memprioritaskan pembangunan dalam kota namun, sampai saat ini jalan dalam kota mulai dari Bobong hingga Wayo hampir semua rusak.
“Sudah begitu baru Bupati tidak pernah pulang di Daerah, sempat Torang (Kami, red) baca berita bahwa Minggu pertama bulan November baru ajukan cuti melahirkan, terus bagaimna dengan 2 bulan lebih ini Bupati tinggalkan daerah ini?,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi Pemuda Peduli Taliabu (AP2T), Sauti Jamadin menyoroti kerusakan jalan dalam kota Bobong, Kata dia, bupati seharusnya memprioritaskan pembangunan jalan dalam kota Bobong. Karena ini Ibukota, indikator kemajuan suatu daerah itu dilihat dari kemajuan ibu kotanya. Tapi, kalau Ibu kota terlihat kumuh seperti ini berarti bupati itu tidak bisa dibilang tidak mampu.
“Kalau tidak mampu bangun negeri ini jangan jadi bupati, karena masyarakat butuh pembangunan bukan janji, bukan retorika. Kalau hanya janji anak SMP pun bisa janji. Jadi sebaiknya kalau belum ajukan cuti sebaiknya pulang dulu ke Taliabu,” desaknya. (red)





