Jumat, September 26, 2025

Rumuskan Strategi Penanganan Sampah, MPDI Gandeng Camat Sanana Utara Lakukan Sosialisasi dan Edukasi

Must read

Sanana, Ufuktimur.com- Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) wilayah Maluku Utara bersama Pemerintah Kecamatan Sanana Utara dan Permintaan Desa Bajo meluncurkan komitmen bersama dalam upaya penanganan sampah di wilayah Desa Bajo Kabupaten Sula.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Bajo Kamis (18/09/2025) ini itu dikemas dalam bentuk sosialisasi dan kampanye pengelolaan sampah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan laut dari pencemaran.

Pantauan media ini, hasil dari kegiatan tersebut adalah lahirnya Surat Keputusan Imbauan bersama terkait pengelolaan sampah, yang ditandatangani oleh Kepala Desa Bajo, Kusnang Duhiling, Kepala sekolah dari jenjang SD dan SMP, serta pelaku usaha lokal di sektor perikanan.

Dalam surat keputusan tersebut memuat delapan poin penting, termasuk larangan membuang sampah ke laut, peningkatan edukasi masyarakat tentang dampak sampah terhadap lingkungan, serta penguatan peran kelembagaan desa dalam pengelolaan limbah.

Salah satu narasumber dari MDPI Maluku Utara, Kabupaten Sula, Hasbullah Umaternate menyampaikan, bahwa edukasi dan perubahan perilaku masyarakat merupakan kunci utama dalam menjaga laut tetap bersih.

“Salah satu poin penting dari komitmen ini adalah melarang masyarakat membuang sampah ke laut, dan mendorong edukasi berkelanjutan tentang pengelolaan limbah secara benar,” ujarnya kepada wartawan.

Sementara Kepala Pemerintah Kecamatan (Camat) Sanana Utara, Husain dalam pernyataannya, menegaskan bahwa persoalan sampah bukan hanya soal keindahan lingkungan, tetapi juga menyangkut kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Kesadaran ini harus dimulai dari rumah tangga, lalu diperkuat oleh lembaga-lembaga desa. Kami dari kecamatan akan terus mendukung inisiatif ini,” katanya.

Husain juga mengapresiasi keterlibatan pemuda desa yang aktif mengedukasi masyarakat dan menjadi motor penggerak dalam perubahan perilaku pengelolaan sampah.

“Kami sangat mengapresiasi peran pemerintah desa, perangkat desa, dan khususnya para pemuda yang telah terlibat aktif. Kami juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa apa yang telah didiskusikan dan dikampanyekan hari ini tentang kesadaran pengelolaan sampah, pada akhirnya harus kembali ke masing-masing individu. Kesadaran ini dimulai dari diri sendiri,”pungkasnya.

Sementara itu, Officer Fair Trade MDPI, menjelaskan bahwa, saat ini fokus utama program berada di Desa Bajo karena tingginya tingkat permasalahan sampah di wilayah tersebut.

“Kami mulai dari Desa Bajo, karena masalahnya cukup serius. Tapi ini bukan kegiatan satu kali. Kami sudah siapkan rencana kerja selama tiga bulan ke depan sebagai bagian dari program tahunan,” ungkapnya.

lanjut Jamal, MDPI juga menemukan tantangan dalam pengelolaan limbah dari sektor pengolahan ikan, terutama di gudang-gudang milik pengusaha tuna di Desa Bajo. Meski sebagian besar tidak membuang limbah plastik ke laut, namun keterbatasan transportasi menyebabkan banyak sampah plastik disimpan di gudang.

“Rata-rata pengusaha menyimpan plastik bekas ‘loin’ karena keterbatasan armada angkut. Ada yang membersihkan terlebih dahulu sebelum dibuang, tapi sistem pengelolaan limbahnya memang masih perlu dibenahi,” ujar Jamal.

Menurutnya, Program pengelolaan sampah ini sebelumnya telah dilakukan di beberapa wilayah di Maluku Utara, seperti Desa Maitara (Pulau Tidore) dan Kampung Makassar Timur (Kota Ternate). MDPI juga merencanakan ekspansi program ke Pulau Morotai, yang saat ini masih dalam tahap pendataan awal.

“MDPI berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dapat menciptakan ekosistem pesisir yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tandasnya. (Red)

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
Iklan Bawah
- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article