Home Pendidikan Wabup Kunjungi SD Inpres Dihari Pertama Masuk Sekolah

Wabup Kunjungi SD Inpres Dihari Pertama Masuk Sekolah

0
5
oplus_2

Bobong, Ufuktimur.com– Dihari pertama masuk sekolah untuk siswa baru SD Inpres Bobong mendapat kunjungan Wakil Bupati, La Ode Yasir didampingi Kadis Pendidikan, Haruna Masuku dan sejumlah pimpinan OPD dilingkungan Pemda Pulau Taliabu. Amatan media ini, Wakil Bupati tiba di SD Inpres Bobong sekira pukul 9.30 wit.

Setelah tiba, wakil bupati langsung berkunjung ke masing – masing kelas yang untuk memantau Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa kelas 1. Kunjungan ini merupakan pertama setelah dilantik sebagai wakil bupati Pulau Taliabu, 26 Mei 2025 lalu.

Setelah berkunjung di SD Inpres Bobong, wakil bupati didampingi kadis pendidikan dan sejumlah pimpinan OPD melanjutkan kunjungan ke SMP Negeri 1 untuk memantau langsung masa Masa Pengelasan Lingkungan Sekolah di SMP.

Kepala Sekolah SD Inpres, Hamzah kepada mengucapkan terima kasih atas kunjungan wakil bupati, La Ode Yasir. Kata dia, ini suatu kehormatan bagi keluarga besar SD Inpres Bobong. “Terima kasih atas kunjungannya pak wakil bupati Taliabu dan pak Kadis Pendidikan, ini adalah sebuah kehormatan bagi kami keluarga besar SD inpres,” ujarnya.

Hamzah menambahkan, jumlah siswa baru tahun ajaran 2025 ini sebanyak 72 siswa yang telah terdaftar. Meski begitu, kata dia, masih ada beberapa siswa baru pindahan dari sekolah lain karena itu diperkirakan siswa baru tahun ajaran 2025 sekitar 80 an. Lanjut Hamzah, jumlah siswa kelas 1 hingga kelas 5 sebanyak 540 lebih itu sudah termasuk siswa titipan. Sementara, ruang belajar di SD Inpres Bobong hanya 12 ruangan. Dia mengaku, berdasarkan regulasi terbaru, sekolah wajib menerima siswa baru tanpa harus dites lebih dulu baik tes menulis atau menghitung, setiap siswa yang mendaftar wajib diterima dan tidak bisa dibatasi.

“Sebenarnya, rumbel yang kami butuhkan sekitar 18 namun karena yang ada hanya 12 saja jadi masih kurang sekitar 6 ruang belajar. Sementara di aturan baru dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025 tidak bisa batasi siswa terutama siswa yang berkebutuhan khusus seperti kaum disabilitas harus menjadi prioritas, kalau tahun sebelumnya bisa dibatasi namun sekarang sudah tidak bisa” tambahnya.

Dijelaskan, karena ruang belajar terbatas sehingga pihaknya harus membagi waktu belajar yakni, kelas 1 hingga kelas 4 masuk pagi dan kelas 5 dan 6 masuk siang. “Kami masih kekurangan Ruang Belajar, kalau kami dapat tambahan rumbel maka siswa kelas 1 hingga kelas 6 semua bisa masuk pagi,” tutupnya. (*)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here