Sanana, Ufuktimur.com– Warga Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara dihebohkan dengan sebuah video berdurasi 20 menit 9 detik yang viral di media sosial. Vidio tersebut memperlihatkan penemuan lubang dengan semburan air dan gas oleh warga di Desa Leko Sula, Kecamatan Mangoli Barat baru – baru ini.
Dalam video tersebut, warga terlihat mencoba memantik api dengan ranting ke arah semburan, dan hasilnya muncul percikan api dari lubang tersebut, mengindikasikan adanya kandungan gas yang mudah terbakar.
Hal ini mendapat tanggapan mantan pegawai Dinas Pertambangan dan Migas tahun 2003 hingga 2006 di Provinsi Maluku Utara, Maskur Soamole. Ia menjelaskan bahwa lokasi tersebut memang sudah diketahui memiliki potensi minyak dan gas alam sejak tahun 2007 hingga 2009.
“Waktu itu Dinas Pertambangan Kabupaten Sula saya bersama Kepala Dinas pernah berkonsultasi langsung ke Kementerian ESDM. Jadi memang potensi migas, khususnya gas alam, itu ada di wilayah Sula,” jelasnya.
Alumni UPN Yogyakarta Basic Teknik Perminyakan ini, juga menyinggung bahwa sejak tahun 1990-an, pernah dilakukan pengeboran lepas pantai (offshore) di sekitar Pulau Pas Koro. Eksplorasi dilakukan oleh perusahaan Bridge Petroleum (kemungkinan maksudnya British Petroleum), namun hasilnya menunjukkan bahwa cadangan gas tersebut dianggap tidak ekonomis sehingga sumurnya ditutup.
“Setelah dilakukan eksplorasi, sumurnya ditutup karena hasil konfirmasi ke Kementerian ESDM menunjukkan cadangannya kurang ekonomis,” tambahnya.
Lebih lanjut, Maskur menduga bahwa fenomena semburan yang terjadi saat ini merupakan rembesan gas dari reservoir bawah tanah yang keluar ke permukaan akibat rekahan geologi.
“Ini adalah rembesan gas dari reservoir ke permukaan. Potensi gas alam cair (LNG) memang ada di Kepulauan Sula. Fenomena ini bisa jadi merupakan sisa dari cadangan gas yang dulu pernah dieksplorasi.” tutupnya. (Red)