Sabtu, September 27, 2025

Masuk Awal September Pemda Belum Masukan Dokumen KUA-PPAS, Suratman Sebut Kinerja Pemda Bobrok

Must read

Bobong, Ufuktimur.com — Hingga memasuki bulan September, pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kabupaten Pulau Taliabu tahun 2025 tak kunjung dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena belum diserahkannya dokumen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dari Pemda kepada DPRD.

Hal ini mendapat sorotan Anggota DPRD Pulau Taliabu, Suratman. Suratman menuding Pemerintah Daerah (Pemda) Taliabu lamban dan tidak profesional dalam mengelola administrasi keuangan daerah. Ia menyebut, keterlambatan ini bisa berdampak serius terhadap realisasi program pembangunan yang sudah direncanakan.

“Kalau dokumen KUA-PPAS saja belum diserahkan, bagaimana mungkin APBD-P bisa dibahas? Ini membuktikan bahwa tata kelola pemerintahan di Taliabu benar-benar bobrok,” tegas Suratman saat di hubungi media ini, Selasa, (2/9/2025)

Dia mengatakan, DPRD sebenarnya sudah siap membahas APBD-P tahun 2025 sejak bulan lalu. Namun, karena belum diserahkan dokumen dari Pemda sehingga proses tersebut jadi tertunda. Kondisi ini menambah catatan buruk Pemda Taliabu dalam hal kedisiplinan anggaran.

“Keterlambatan ini bukan masalah sepele. Ada banyak kegiatan masyarakat yang bergantung pada APBD-P. Kalau sampai molor begini yang dirugikan adalah rakyat,” tambahnya.

Suratman juga mengingatkan bahwa masalah keterlambatan penyusunan APBD maupun APBD-P hampir terjadi setiap tahun, dan pada akhirnya selalu menjadi catatan serius dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

“Masalah ini sudah pasti kembali menjadi temuan BPK RI tahun depan. Karena setiap tahun, pelanggaran administrasi dalam penyusunan APBD maupun APBD-P selalu berulang. Ini menunjukkan Pemda tidak pernah belajar dari kesalahan,” kritiknya.

Ia mendesak Bupati dan jajaran Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) segera menyelesaikan dokumen KUA-PPAS dan menyerahkannya ke DPRD agar pembahasan APBD-P bisa berjalan sesuai mekanisme.

“Jangan sampai anggaran ini hanya jadi alat mainan birokrat. Pemda harus serius. Kalau tidak, berarti mereka sengaja mempermainkan rakyat,” pungkasnya. (Red)

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
Iklan Bawah
- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article